Istilah kost berasal dari Bahasa Belanda “in de kost” yang berarti makan di dalam. Istilah indekost merujuk pada sebuah gaya hidup kaum pribumi di masa penjajahan Belanda. Pada masa tersebut, kaum pribumi, terutama kalangan menengah ke atas memandang gaya hidup dan budaya orang Eropa sebagai gaya hidup yang modern dan terhormat. Oleh karena itu mereka ingin agar anak-anaknya meniru sikap dan perilaku kaum Eropa.
Agar anak-anak mereka ‘tertular’ gaya hidup orang Eropa, mereka pun menitipkan anak-anaknya ke keluarga orang Eropa. Disertai dengan sejumlah imbalan, anak-anak kaum pribumi boleh tinggal dan makan semeja dengan keluarga Eropa. Selain makan dan tidur di rumah keluarga Eropa, anak-anak kaum pribumi juga bersekolah dan beradaptasi dengan gaya hidup sang tuan rumah.
Pada mulanya konsep indekost merupakan sebuah cara untuk menularkan budaya dari tuan rumah kepada orang yang menumpang di rumah tersebut. Konsep awal indekost ini mirip dengan konsep homestay di Amerika Serikat. Sejalan dengan perkembangan zaman, konsep ini mulai bergeser ke arah komersial. Interaksi antara tuan rumah dan orang yang menumpang di rumah tersebut pun menjadi semakin renggang. Indekost yang sekarang disingkat menjadi kost kini hanya menawarkan sebuah kamar yang disewakan dalam periode tertentu.

Berdasarkan periode atau masa sewanya, kost dapat dibagi menjadi kost harian, kost mingguan, kost bulanan dan kost tahunan. Kost harian dan mingguan dapat dijumpai di daerah wisata, daerah bisnis dan sekitar rumah sakit. Kost bulanan merupakan jenis kost yang paling umum dijumpai. Kita juga dapat menjumpai kost yang masa sewanya per tiga bulan, per enam bulan dan per tahun.
Berdasarkan jenis kelamin penyewanya, kost dapat dibagi menjadi kost pria, kost wanita dan kost campuran. Demi kenyamanan pemilik dan penghuninya pada umumnya kost di Indonesia hanya untuk satu jenis kelamin, yaitu pria atau wanita saja. Namun di beberapa daerah kita dapat menjumpai kost yang dihuni oleh pria dan wanita. Tak jarang pula kita temui kost pasutri yang diperuntukkan bagi pasangan suami istri, baik dengan anak maupun tanpa anak.
Jenis kost juga dapat dibedakan berdasarkan profesi penghuninya, yaitu kost pelajar, kost mahasiswa, kost karyawan dan kost ekspatriat. Kost pelajar dan mahasiswa dapat kita temui di kota-kota pendidikan, terutama di sekitar sekolah dan kampus. Sedangkan kost karyawan dapat dengan mudah kita jumpai di daerah industri dan komersil. Jenis kost yang cukup jarang dijumpai adalah kost ekspatriat. Kost jenis ini menyasar warga negara asing yang tinggal dan bekerja di Indonesia. Harga sewa kost untuk kalangan ekspatriat umumnya cukup tinggi, namun kost jenis ini menuntut tersedianya fasilitas yang lebih dan kemampuan pengelola kost untuk berbahasa asing.
Selain beragam jenis kost tersebut, kita juga dapat menjumpai istilah kost kamar mandi dalam, kost AC, kost eksklusif, kost paviliun, dan guest house. Istilah-istilah tersebut merujuk pada fasilitas yang ditawarkan dari tiap kost. Sesuai dengan namanya, kost kamar mandi dalam memiliki kamar mandi di dalam kamar. Demikian pula dengan kost AC yang dilengkapi dengan AC. Kost eksklusif menawarkan fasilitas yang cukup lengkap, seperti perabot lengkap (spring bed, meja, kursi dan lemari), AC, kamar mandi dalam, akses internet dan televisi berlangganan. Kost paviliun memiliki akses ke kamar yang terpisah dengan pemilik dan langsung ke jalan utama. Sedangkan guest house merujuk ke hunian yang disewakan lengkap dengan dapur dan ruang tamu serta aksesnya terpisah dari akses pemilik.